Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, kebut pembangunan infrastruktur jalan rabat beton penghubung antar dusun.
Pembangunan infrastruktur dengan program padat karya menggunakan Dana Desa 2018 fokus di dua Dusun yakni Tanjungbaru dan Pematangbalik.
Desa yang memiliki delapan dusun dengan panjang jalan sekitar 15 km menjadi tantangan tersendiri. Membuat pembangunan infrastruktur dengan skala prioritas. "Dengan skala prioritas dengan cara bertahap, agar semua tersentuh," kata Kepala Desa Suak, Abdulah, Minggu (11/11/2018).
Pembangunan infrastruktur rabat betokln, Paving dan underlagh menggunakan DD tahun 2017 lalu sudah terselesaikan dan berdampak pada perekonomian masyarakat setempat.
"Secara otomatis dengan jalan yang mulus mendorong roda perekonomian," ujarnya.
"Secara otomatis dengan jalan yang mulus mendorong roda perekonomian," ujarnya.
Sedangkan di tahun 2019, untuk rencana pembangunan rabat beton di tiga dusun yang sudah masuk dalam musyawarah rencana pembangunan Desa Suak.
"Sudah dibahas di dalam Musrembangdes," ujar dia.
"Sudah dibahas di dalam Musrembangdes," ujar dia.
Untuk Badan usaha milik Desa (Bumdes) selaras dengan program membangun desa dengan membuka usaha penyalur bahan bangunan atau material.
"Meski di pelosok sudah ada toko material milik desa untuk mempermudah masyarakat yang ingin membangun rumah dan sebagainya," kata dia.
"Meski di pelosok sudah ada toko material milik desa untuk mempermudah masyarakat yang ingin membangun rumah dan sebagainya," kata dia.
Tantangan terbesar Desa Suak saat ini yakni rusaknya jalan sepanjang 3 km akses menuju Sekolah satu atap (satap) yang terletak di Dusun Ciliwa.
Jalan milik kabupaten itu, sudah 10 tahun tidak tersentuh perbaikan hingga kini. Padahal jalan itu akses utama masyarakat yang menghubungkan ke Desa Banjarsuri dan Sukabanjar.
"Sudah sering di usulkan perbaikan, ini yang menjadi tantangan kami, karena masyarakat menuntut perbaikan, sedangkan jalan itu bukan kewenangan kami," katanya
"Sudah sering di usulkan perbaikan, ini yang menjadi tantangan kami, karena masyarakat menuntut perbaikan, sedangkan jalan itu bukan kewenangan kami," katanya
