LAMPUNG SELATAN (JN) - Panen anjlok, harga pisang di tingkat petani di Lampung Selatan meroket hampir dua kali lipat dari harga normal.
Hal senada diungkapkan warga Desa Sumberagung, Kecamatan Sragi. Menurut dia, saat hasil panen menurun dratis, harga pisang cukup fantastik. “Sekali tebang biasanya bisa dapat 100 tandan. Namun sejak dua bulan lalu hasil panen terus merosot sampai saat ini. Sekali paanen sekaranf hanya dapat 15 tandan. Itupun buahnya kecil -kecil,” kata Baker.
Saat musim hujan tiba, petani meremajakan tanaman pisang yang rusak akibat kemarau panjang. Ia berharap, tiga bulan tanaman pisang yang dipanen setiap dua minggu sekali bisa kembali normal.
Salah satu pengepul pisang di Desa Tamansari, kecamatan Ketapang Lampung Selatan Juki (40), mengaku kesulitan untuk memenuhi lwbutuhan pelanggannya di dErah Tangerang dan Jakarta. Walau harga pisang naik aignifikan ditingkat petani hingga distributor, namun sulit untuk mendapatkan dalam waktu singkat.
Salah satu pengepul pisang di Desa Tamansari, kecamatan Ketapang Lampung Selatan Juki (40), mengaku kesulitan untuk memenuhi lwbutuhan pelanggannya di dErah Tangerang dan Jakarta. Walau harga pisang naik aignifikan ditingkat petani hingga distributor, namun sulit untuk mendapatkan dalam waktu singkat.
“Sebelum memasuki Agustus, dalam satu hari mobil L 300 sudah penuh pisang dan siap dikirim. Tapi seakarang bisa sampai 4 hari untuk menuhi muatan. Bahkan nyari pisang sampai Patok kecamatan Way panji juga tidak dapat sesuai harapan,” kata Juki(sumber:lampost.co)