BANDARLAMPUNG (JN) - Perum Bulog Divisi Regional Lampung memastikan ketersediaan beras di Provinsi Lampung mencukupi hingga delapan bulan ke depan, untuk memenuhi konsumsi masyarakat daerah ini.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, ketersediaan beras cukup hingga bulan Oktober mendatang, terlebih lagi pada bulan Maret atau April ada rencana panen, sehingga Bulog akan menambah stok melalui serapan petani lokal," ujar Kepala Bulog Divre Lampung, Faisal, saat dihubungi di Bandarlampung, Rabu 18 Maret 2020.
Ia menjelaskan, untuk menjaga ketahanan stok beras itu, Bulog telah melakukan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) beras di seluruh wilayah Lampung.
"Sejak Januari 2020, kami telah melakukan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga beras di seluruh wilayah Lampung, terutama untuk beras medium yang disalurkan melalui beberapa distributor yang memiliki downline tetap," katanya.
Menurutnya, stabilitas stok beras di Bulog Lampung terjaga karena adanya serapan beras dari petani lokal di kabupaten sentra produksi daerah ini.
"Meski panen tidak serentak, namun pasokan beras akan terus terjaga, sebab ada kiriman pasokan dari sejumlah darah seperti Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Lampung Timur, Lampung Tengah, Kota Metro, Pringsewu, Pesawaran, Tanggamus serta Lampung Selatan," katanya pula.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan stok beras, sebab Bulog memastikan stok mampu memenuhi konsumsi masyarakat, terlebih menjelang bulan Ramadhan nanti.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras di Bulog tersedia hingga 8 bulan ke depan,dan akan bertambah karena akan memasuki masa panen, terlebih menjelang bulan Ramadhan, sebab semua telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 57/M-DAG/PER/8/2017 untuk beras medium Rp9.450 per kilogram dan beras premium Rp12.800 per kilogram, semua sesuai harga eceran tertinggi," katanya pula.
