BANDARLAMPUNG _ Sejumlah SMA di Bandar Lampung mulai melaksanakan instruksi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung terkait membangun grup WhatsApp melalui telepon seluler (ponsel) antara wali kelas dan wali murid.
Seperti dikatakan Wakil Kepala Bidang Hubungan Masyarakat SMAN 10 Bandar Lampung, Neng Rosyati, Rabu (17/10/2018) bahwa grup mulai dibentuk akhir bulan lalu.
Dengan dibangunnya grup, menurut dia, dampak positif mulai dirasakan. Wali murid saat ini mulai melakukan komunikasi secara rutin dengan wali kelas, guna mengetahui perkembangan anaknya di sekolah.
“Kalau di SMAN 10, grup WhatsApp antara wali murid dan walikelas sudah berjalan. Namun, bagi wali murid yang belum mempunyai ponsel android, kami akan informasikan perkembangan siswa melalui SMS,” ujar dia.
Tidak hanya grup antara wali kelas dan wali murid saja yang dibangun. Tetapi menurut dia juga telah dibangun grup antara sekolah dan wali murid. Grup dibentuk secara berjenjang, mulai dari kelas X, XII, dan XII dengan wali murid.
“Sekolah juga buat grup WhatsApp dengan wali murid, seperti ada pengumuman atau kebijakan yang perlu diketahui wali murid, sekolah menyebarkannya melalui grup itu,” kata dia.
Hal sama juga dilakukan di SMAN 9 Bandar Lampung. Suharto, kepala sekolah menerangkan, grup WhatsApp antara wali kelas dan wali murid di tempatnya sebagian telah terbangun. Menurutnya, grup tersebut mampu menjalin silaturahmi yang baik antar kedua belah pihak.
“Selama ini komunikasi antara sekolah dan wali murid bila siswa bermasalah. Melalui grup itu, tidak hanya masalah saja yang dikomunikasikan tetapi termasuk prestasi siswa di sekolah,” ujar Suharto yang juga Ketua MKKS SMA Provinsi Lampung itu.
Selain grup Whatsapp, menurutnya wali kelas juga akan membentuk paguyuban antara wali kelas dan wali murid. “Kalau komunikasi melalui whatsapp itu komunikasi tidak langsung. Nanti akan ada komunikasi secara langsung yang dilakukan triwulan sekali oleh walimurid dan walikelas melalui paguyuban namanya,” kata dia.(lmp)
