 |
| Ketua DPC KAKI Mesuji, Ismail |
BANDARLAMPUNG (JN) - Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang pendidikan di Kabupaten Mesuji tahun 2019 senilai Rp29,2 miliar yang meningkat signifikan dibanding tahun 2018 yang hanya Rp6 miliar diduga menyalahi peraturan perundang-undangan. Demikian dikatakan Ismail, Ketua DPD KAKI Mesuji mendampingi fungsionaris DPP KAKI, Arifudin, Senin 27 Januari 2020.
"Kami minta,tanggungjawab renteng atas dugaan penyimpangan DAK Bidang Pendidikan TA.2019. Mulai dari Kepala Sekolah, PPK, Bendahara, Kabid/kasi hingga Kadisdik,"kata Ismail.
Ia mencontohkan, pembangunan rehabilitasi ruang kelas dan rehabilitasi ruang guru SMP Negeri 11 Mesuji nampak sekali banyak item-item pekerjaan yang tidak diterapkan sesuai dengan petunjuk gambar pelaksana yang ada seperti ketinggian dinding yang kurang sekitar 10 cm, pemasangan rangka baja tidak menggunakan ikat angin, pemasangan silang dan untuk pemasangan Wap rangka baja hanya 6 batang yang seharusnya 8 batang
"Lantai sekeliling gedung sekolah dan ruang guru sudah pada retak karena hanya dilakukan penyemenan biasa (tidak dirabat beton menggunakan adukan 1:3:5 sebagaimana petunjuk Permendikbud No 1 tahun 2019),"ujar Ismail
Lanjutnya, SDN 03 Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji, mendapatkan bantuan Rp.650,000 juta dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019 ini dari pemerintah pusat untuk rehabilitasi Enam Lokal Ruang Kelas dan Satu Unit Ruang Kelas Baru (RKB)dari jumlah dana tersebut di cairkan dalam tiga tahapan
"Hasil investigasi lapangan, bagian yang direhap enam lokal ruang kelas tersebut antara lain,penggantian atap dari asbes ke kalpanis/bajaringan, keramik lantai,kusen - kusen yang rusak,pintu yang rusak, jendela yang sudah rusak, serta peninggian gedung dan bagian lain - lain yang harus di perbaiki,"pungkasnya.
Hingga berita diturunkan, Pejabat Dikdas Mesuji dan Yoga Pratama selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) DAK Pendidikan TA 2019 belum dapat memberikan keterangan resmi (rilis)
