• Latest News

    Kamis, 22 Desember 2022

    SPBN Labuhan Maringgai Diduga Bangkrut


    LAMPUNG TIMUR (JN) Stasiun Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Labuhan Maringgai sudah tutup, diduga bangkrut. Kondisi dimaksud dikeluhkan  Nelayan pesisir Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.
    Guntur, salah seorang pengelola nelayan di pesisir Muara Gadingmas, mengaku terakhir membeli solar di SPBN Labuhan Maringgai pada Jumat (16/12/2022).
    "Hari Jumat kemarin saya beli di SPBN sudah tidak ada sampai hari ini juga belum ada solar, bahkan SPBN sudah tutup,"kata Guntur, Senin (19/12/2022).
    Beberapa nelayan banyak yang bertanya kepada Guntur, karena dirinya adalah koordinator nelayan. Namun Guntur masih belum bisa memberikan jawaban pasti terkait kapan SPBN Labuhan Maringgai mulai dibuka kembali.
    Guntur mengaku belum melakukan kordinasi dengan pengelola SPBN.
    "Banyak kawan-kawan nelayan menanyakan solar, tapi saya belum bisa jawab karena saya belum menanyakan kepada pengelola SPBN Muara Gadingmas," ucap Guntur.
    Sementara salah seorang nelayan bernama Budi, mengurungkan niatnya melaut hari ini (Senin) karena tidak memiliki solar.
    Budi memilih membawa pulang puluhan jeriken yang ditumpuk Budi di atas becak sambil mencari solar di Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU).
    "Rencana hari ini mau turun ke laut tapi solar belum juga ada justru SPBN tutup maka jerigen yang ada di kapal saya bawa pulang, saya akan mencoba membeli di SPBU siapa tau bisa," kata Budi.
    Tokoh nelayan Labuhan Maringgai Andi Baso menegaskan informasi yang didapat SPBN yang ada di Muara Gadingmas, Labuhan Maringgai sudah kehabisan kuota akan ada lagi awal Januari 2023.
    Sehingga kelangkaan solar akan terjadi 10 hari ke depan, namun kata Andi pengelola SPBN sedang melakukan upaya bertemu pihak Pertamina untuk mempertanyakan persoalan tambahan kuota solar.
    "Hari ini informasi Pak Alfian lagi menemui pihak Pertamina untuk membicarakan tambahan kuota 10 hari kedepan"kata Andi Baso.
    Seandainya 10 hari ke depan SPBN tutup sudah bisa dipastikan banyak ratusan perahu tidak bisa melaut, jika mereka bisa mendapatkan solar itupun dengan membeli dengan harga mahal.
    "Kalau SPBN tutup nelayan mungkin berusaha membeli kepada tengkulak yang didapat dari SPBU itupun belum tentu dapat, kalaupun dapat harganya mencapai Rp10 ribu per liter,"ucap Ando Baso.
    Sementara waktu 10 hari di musim baratan saat ini menjadi momen penting. Baratan merupakan musim berlimpah ikan. Jika selama 10 hari nelayan tidak mendapatkan solar dipastikan 10 hari pekerja buruh nelayan tidak mendapat penghasilan.
    "Kalau tidak ada penghasilan kawan-kawan buruh nelayan pasti bon (utang) sama juragannya masing masing. Seharusnya pemerintah memikirkan itu,"tegas tokoh nelayan tersebut.
     
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments
    Item Reviewed: SPBN Labuhan Maringgai Diduga Bangkrut Rating: 5 Reviewed By: justitia news