Ilustrasi : Demo Aliansi KERAMAT di Tuba Barat, lalu |
Bandarlampung (JN) - Panglima Perang Aliansi KERAMAT menegaskan untuk puluhan kalinya segera menggelar aksi demontrasi di Depan Kantor Bupati Tulangbawang Bawang Barat dan lembaga pemangku kepentingan hukum setempat atas dugaan pelanggaran peraturan perundang-undangan dan dugaan penyalahgunaan wewenang jabatan kuasa pengguna anggaran Tahun 2017 hingga 2019 atas realisasi dana pusat dan daerah bidang pekerjaan umum, pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan dan realisasi anggaran OPD setempat lainnya. Demikian rilis disampaikan Aliansi KERAMAT, Selasa 12 Oktober 2019 kepada redaksi.
"Untuk puluhan kalinya, Aliansi Keramat minggu depan akan menggelar aksi demontrasi di kantor bupati dan lembaga hukum lainnya untuk menindaklanjuti temuan dugaan penyimpangan soal aset daerah diantaranya randis Wrangler Rubicon; bidang pekerjaan umum, pendidikan, kesehatan, pertanian, perikanan dan realisasi anggaran OPD tahun 2017 hingga 2019,"kata Sudirman Dewa, Selasa 12 Oktober 2019 melalui rilis kepada redaksi.
Lebih lanjut, Sudirman membeberkan sejumlah kegiatan yang masuk dalam laporan KERAMAT ke penegak hukum, diantara proyek Dinas PU Tuba Barat Tahun
2018 Versi Aliansi KERAMAT yang bakal di_KPK-kan, diantaranya : Peningkatan
jalan makarti - batas lampung utara (b. P sakti) 3.625.000.000; Peningkatan
jalan karta sari -karta Rp2.728.000.000; peningkatan jalan sp.kebumen -
kartaraharja Rp2.267.000.000; peningkatan jalan sumberejo - margodadi Rp2.738.000.000;
peningkatan jalan sp. Kibang yekti jaya - kibang yekti jaya Rp2.747.000.000;
peningkatan jalan sp. Pagar dewa sukamulya - batas tulang bawang Rp3.485.000.000; peningkatan
jalan pagar jaya - mekar sari jaya (tmmk) 4.536.025.000; peningkatan jalan
pancamarga - sido makmur Rp1.499.086.000; peningkatan jalan sp. Pagar dewa
(tugu)-pagar dewa Rp2.334.000.000;peningkatan jalan mulya jaya - sp.mulya
sari Rp4.512.000.000; peningkatan jalan sp. Bangun jaya - mulya jaya Rp1.325.000.000;
Peningkatan jalan balam asri - balam jaya Rp3.112.000.000; peningkatan jalan sp. Bangun jaya - bangun jaya Rp2.100.000.000; peningkatan jalan
sp.balam asri-pagar buana Rp3.734.000.000; penggantian jembatan tulung
buho Rp2.100.000.000; penggantian jembatan way tirta kencana Rp2.700.000.000; penggantian
box culvert way argo Rp650.000.000;penggantian box culvert way margo mulyo Rp1Rp950.000.000;
penggantian box culvert way julau 2 Rp 950.000.000; penggantian jembatan way
betung Rp 1.500.000.000; penggantian jembatan way sumil Rp.500.000.000;
penggantian jembatan way julau iii Rp 1.500.000.000 penggantian jembatan way
kendil Rp 2.400.000.000; penggantian jembatan way muara buluh Rp2.400.000.000;penggantian
box culvert way bujuk Rp 950.000.000; penggantian box culvert way jaya murni ii
Rp 950.000.000;penggantian box culvert way jaya murni i Rp
950.000.000; penggantian jembatan way wonokerto Rp1.500.000.000;
Penggantian box culvert way pondok Rp 950.000.000; penggantian jembatan way batu Rp2.400.000.000; pembangunan sumur dalam kapasitas 5ltr/dtk dan jaringan perpipaan kamp.kibang budi jaya kec.lambu kibang Rp 566.000.000; pembangunan sumur dalam kapasitas 5ltr/dtk dan jaringan perpipaan kamp.tunas jaya kec.gunung agung Rp 566.000.000; pembangunan sumur dalam kapasitas 5ltr/dtk dan jaringan perpipaan kamp.mulya asri kec.tulang bawang tengah Rp568.000.000;pembangunan jaringan irigasi baru way gemak Rp 1.969.000.000;pembangunan jaringan irigasi way bedarow petaw Rp 2.074.000.000; pembangunan jaringan irigasi way doda ranau Rp 1.155.000.000; pembangunan jaringan irigasi way makmur Rp 1.137.000.000
Selain itu, Sudirman Dewa menuturkan juga akan
membawa temuan realisasi dana pertanian tahun 2017 yang diduga bermasalah,
yaitu proyek pembangunan 50 sumur bor milik Dinas Pertanian Perkebunan dan
Peternakan Kabupaten Tulangbawang Barat tahun anggaran 2017 yang menelan
anggaran Rp 4,5 milyar lebih diduga kuat sarat penyimpangan. Sebab, diduga proyek itu terdapat item pekerjaan yang diduga
hanya untuk memperbesar (mark-up) anggaran.
Hasil pengumpulan data, proyek sumur bor ini
menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Infrastruktur Pertanian guna memenuhi kebutuhan air pada pertanian perkebunan
khususnya pada saat musim kemarau. Namun, pada pelaksananya sumur bor ini tidak
berfungsi dengan baik, yang lebih parah diduga ada potensi kebocoran anggaran
pada item kegiatan yang tidak diperlukan. Proyek 50 titik sumor bor itu
dijadikan dalam 34 paket pekerjaan, setiap titik menggunakan anggaran
Rp91.360.000 yang tersebar di beberapa Kecamatan.
Yaitu di Kecamatan Menggala Timur 9 tititk
diantaranya di Kampung Cempaka Dalam 2 unit dengan Pagu Rp182.720.000, 1 unit
di Menggala Rp 91.360.000, 1 unit di
Kampung Cempaka Jaya Rp 91.360.000, 1 unit di Kampung Sungai Luar senilai Rp
91.360.000 dan 1 unit, Kampung Lingai senilai Rp91.360.000.
Kemudian, 5 titik di Kecamatan Banjarbaru yang
tersebar di Kampung Panca Mulya 2 unit senilai Rp182.720.000, 1 unit di Kampung
Karya Indah Jaya Rp91.360.000, 1 unit Kampung Bawang Tirto Mulyo Rp91.360.000,
1 unit Kampung Balai Murni Jaya Rp 91.360.000. Sedangkan di Kecamatan Dente
Teladas terdapat 12 titik yakni di Kampung Kekatung 2 Unit senilai
Rp182.720.000, 2 unit di Kampung Dente
Makmur Rp 182.720.000, 2 unit Kampung Way Dente Rp 182,720.000, 2 unit Kampung
Pendowo Asri Rp182.720.000, 2 unit Kampung Teladas Rp 182.720.000, 2 unit di
Kampung Teluk Baru Rp182.720.000. Untuk di Kecamatan Gedung Meneng terdapat 7
unit yakni di Kampung Gedung Bandar Rejo 1 unit senilai Rp91.360.000, 1 Unit di
Kampung Gunung Tapa Ilir Rp91.360.000, 2 unit di Kampung Gedung Bandar Rahayu Rp182.720.000,
2 unit di Kampung Gedung Meneng Rp 182.720.000 dan 1 unit sumur bor di Kampung
Gunung Tapa Udik dengan Pagu Rp 91.360.000.
Selanjutnya beberapa titik sumur bor tersebar di
beberapa kecamatan yaitu 2 unit di Kampung Bujung Tenuk Kecamatan Menggala
dengan nilai Rp 182.720.000, 1 unit di Kampung Wono Agung Kecamatan Rawa Jitu
Selatan Rp 91.360.000, 2 Unit di Kampung Hargo Rejo Kecamatan Rawa Jitu Selatan
Rp182.720.000, 2 unit di Kampung Sido Mekar Kecamatan Gedung Aji Baru Rp 182.720.000,
2 unit Kampung Mekar Asri Kecamatan Gedung Aji Baru Rp182.720.000, 1 unit
Kampung Sido Mulyo Kecamatan Penawar Tama Rp 91.360.000, 1 unit Kampung Sido
Harjo Kecamatan Penawar Tama Rp 91.360.000, 2 unit Kampung Tri Darma Wira Jaya
Kecamatan Banjar Agung Rp 182.720.000, 1 unit Kampung Banjar Dewa Kecamatan
Banjar Agung Rp 91.360.000, 1 unit Kampung Mekar Jaya Kecamatan Banjar Margo
Rp91.360.000, 1 unit Kampung Purwa Jaya Kecamatan
Banjar Margo Rp 91.360.000, 1 unit Kampung Panca Tunggal Jaya Kecamatan Penawar
Aji Rp 91.360.000 dan 1 unit sumur bor di bangun di Kampung Paduan Rajawali
dengan nilai Rp 91.360.000.
"Diduga terdapat pekerjaan yang tidak
diperlukan yakni pelebaran lubang dengan harga satuan biaya Rp20 juta setiap titik.
Bahkan, ada dugaan pekerjaan pelebaran lubang ini tidak dikerjakan namun masuk
dalam itempekerjaan pada RAB,"ujar Sudirman Dewa, Selasa 12 Oktober 2019
dalam rilisnya.
Diduga, pekerjaan pengeboran Diamensi Penampang a.
Diameter 12 inch Volume 5M dengan jumlah biaya Rp 1.954 ribu b. Diameter 6 inch
volume 45 M dengan jumlah biaya Rp20.500 ribu. Anehnya, diameter lubang sumur
bor tersebut dilakukan pelebaran kembali
yaitu dari diameter 6 inch menjadi 10 inch dengan volume 5M dengan jumlah biaya
Rp2juta, dan dari diameter 6 inch menjadi 8 inch dengan volume pekerjaan 45 M
dengan biaya Rp18.300 ribu.
"Prinsipnya,proses pembangunan sumur bor yang
dilakukan oleh Dinas Pertanian ini khususnya pada proses pekerjaan pengeboran
tidak ada yang berbeda dengan pembangunan sumur bor untuk air bersih milik
warga, lubang yang di bor baerdiameter sesuai dengan diameter casing yang
akandipergunakan,"pungkas Sudirman Dewa.(*)